Selasa, 15 September 2009

Mengembalikan Jati Diri Bangsa

Mengembalikan Jati Diri Bangsa adalah suatu pengakuan bahwa ada suatu masa yang telah lalu suatu Bangsa memiliki Jati Diri yang lebih baik dari saat ini, yaitu saat Jati Diri Bangsa tersebut hilang. Hilang sehingga susah dikenali, karena Jati Diri menunjukan ciri diri.

Untuk Bangsa kita, Mengembalikan Jati Diri yang manakah? Tentu saja Jati Diri Bangsa yang pantas untuk dibanggakan.
Saat itu ketika imana ketika Imam Bonjol beserta rakyatnya mengangkat senjata melawan Penjajah Kolonial untuk mengangkat Jati Diri Bangsanya dari penghinaan dengan penindasan. Melawan budaya jelek Barat.
Pangeran Diponegoro melawan Belanda (yang bukan cuma urusan tanah apalagi hanya makam yang diserobot penjajah Belanda). Diponegoro melawan keangkuhan, ketidakadilan, penindasan dengan gagah berani. Mereka tidak hanya melawan secara fisik, tapi melawan juga budaya asing.

Ketika rakyat Aceh dengan Cut Nyak Dien, Cut Nyak Mutia, Panglima Polim beserta rakyatnya mengangkat senjata melawan penindasan serta melawan berbagai budaya Barat yang akan dijejalkan. menyumbang berbagai harta benda untuk perjuangan Bangsa dengan tanpa ragu dan menepikan kepentingan lain. Jadilah Pesawat Nurtanio, pesawat milik bangsa yang diperoleh dari pembelian. Ada juga Emas.

Takdir tidak bisa dilawan, namun tugas kita adalah berusaha. Kita tidak tahu takdir kita. Tugas kita berusaha ke arah yang baik dengan Rasa takut akan kejelekan menimpa dan senantiasa mengharap kebaikan (Khauf dan Roja')

Budaya asing telah masuk. Dan kebanyakan budaya jelek. dulu sarung banyak dipakai oleh orang tua kita sebagai pakaian sehari-hari. Sekarang pakaian ala barat banyak meracuni, bukan hanya kawula muda, namun diseluruh lini. Dan lebih parah lagi pada banyak wanita. Mereka harusnya sangat memelihara cara berpakaian mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar